(1) Pakaian Seragam Protokoler sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a, digunakan pada saat melaksanakan tugas protokoler.
(3) Alat kelengkapan Pakaian Seragam Lengkap Protokoler I terdiri atas: kemeja warna putih;
a. dasi dan penjepit;
b. ikat pinggang hitam;
c. sepatu dan kaos kaki warna hitam; dan
d. peralatan komunikasi khusus.
(4) Alat kelengkapan Pakaian Seragam Lengkap Protokoler II terdiri atas: celana/rok dan kemeja satu warna;
a. kaos dalam sesuai warna baju;
b. ikat pinggang warna hitam;
c. sepatu dan kaos kaki warna hitam; dan
d. peralatan komunikasi khusus.
(1) Pakaian Seragam Kehumasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf c, digunakan pada saat melaksanakan tugas peliputan.
(2) Alat kelengkapan Pakaian Seragam Kehumasan terdiri atas:
a. celana panjang;
b. kemeja lengan panjang;
c. rompi dengan 4 (empat) saku; dan
d. sepatu warna hitam.
(3) Atribut Pakaian Seragam Kehumasan terdiri atas:
a. papan nama (bordir); dan
b. label security.
(4) Khusus pada saat melaksanakan tugas peliputan tamu asing dan acara kepresidenan menggunakan PSL.
Pasal 24(1) Pakaian Seragam Komunikasi dan Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf d, digunakan pada saat melaksanakan tugas pelayanan Komunikasi dan Elektronik.
(2) Alat kelengkapan Pakaian Seragam Komunikasi dan Elektronik terdiri atas:
a. baju lengan pendek dan celana panjang warna biru dongker;
b. tas pinggang; dan
c. sepatu dan kaos kaki warna hitam.
(3) Atribut Pakaian Seragam Komunikasi dan Elektronik terdiri atas:
a. papan nama (bordir);
b. label security; dan
c. logo Kemhan dan badge lokasi.
Pasal 25(1) Pakaian Seragam Korps Musik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf e, digunakan pada saat melaksanakan kegiatan upacara.
(2) Jenis Pakaian Seragam Korps Musik terdiri atas:
a. Pakaian Seragam Korps Musik I; dan
b. Pakaian Seragam Korps Musik II.
(3) Alat kelengkapan Pakaian Seragam Korps Musik I terdiri atas:
a. baju kombinasi warna biru putih;
b. celana warna putih;
c. topi kombinasi warna biru putih dengan logo Kemhan;
d. sepatu dan kaos kaki warna putih;
e. ikat pinggang;
f. draaghriem;
g. emblem Kemhan; dan
h. sarung tangan warna putih.
(4) Alat kelengkapan Pakaian Seragam Korps Musik II terdiri atas:
a. PSPNS Kemhan lengan panjang;
b. sepatu dan kaos kaki warna hitam; dan
c. ikat pinggang warna hitam logo Kemhan.
(5) Atribut Pakaian Seragam Korps Musik II terdiri atas:
a. papan nama;
b. tanda pangkat dan pembeda golongan; dan
c. logo Kemhan.
Pasal 26(1) Pakaian Seragam Bengkel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat f, digunakan pada saat melaksanakan tugas perbengkelan.
(2) Alat kelengkapan Pakaian Seragam Bengkel terdiri atas:
a. baju wearpack; dan
b. sepatu lapangan.
(3) Atribut Pakaian Seragam Bengkel terdiri atas:
a. papan nama (bordir); dan
b. logo Kemhan dan badge lokasi.
Pasal 27(1) Pakaian Seragam Pengentasan Kebakaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf g, digunakan pada saat melaksanakan tugas pemadam kebakaran.
(2) Jenis Pakaian Seragam Pengentasan Kebakaran terdiri atas:
a. Pakaian Dinas Harian Pengentasan Kebakaran; dan
b. Pakaian Dinas Lapangan Pengentasan Kebakaran.
(3) Alat kelengkapan Pakaian Dinas Harian Pengentasan Kebakaran terdiri atas:
a. baju warna biru lengan pendek;
b. celana panjang warna biru dongker;
c. sepatu dan kaos kaki warna hitam;
d. baret warna biru; dan
e. ikat pinggang warna hitam.
(4) Alat kelengkapan Pakaian Dinas Lapangan Pengentasan Kebakaran terdiri atas:
a. baju wearpack warna oranye;
b. sepatu lapangan warna perak;
c. helm warna oranye; dan
d. sarung tangan warna hitam.
(5) Atribut Pakaian Seragam Pengentasan Kebakaran terdiri atas:
a. papan nama (bordir); dan
b. logo Kemhan.
Pasal 28(1) Pakaian Seragam Satuan Keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf h, digunakan pada saat melaksanakan tugas pengamanan.
(2) Alat kelengkapan Pakaian Seragam Satuan Keamanan terdiri atas:
a. kemeja lengan panjang warna biru muda;
b. celana panjang warna biru tua;
c. sepatu dan kaos kaki warna hitam;
d. kopelriem warna hitam;
e. tongkat satuan keamanan warna hitam;
f. baret warna biru tua berlogo Kemhan;
g. tali jabatan;
h. peluit;
i. borgol;
j. tongkat senter;
k. rompi spot light; dan
l. jas hujan.
(3) Atribut Pakaian Seragam Satuan Keamanan terdiri atas:
a. papan nama;
b. papan nama satuan keamanan (bordir);
c. tanda pangkat dan pembeda golongan;
d. label security; dan
e. bagde logo Kemhan dan lokasi.
Pasal 29(1) Jaket Kemhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf i, sebagai kelengkapan Pakaian Seragam Kemhan digunakan pada saat:
a. melaksanakan perjalanan dinas;
b. sakit;
c. pesiar;
d. menggunakan kendaraan bermotor; dan
e. rapat, seminar, penataran, serta pendidikan dan latihan.
(2) Atribut Jaket Kemhan menggunakan logo Kemhan yang dipasang di sebelah kiri depan dada.
BAB V
JENIS DAN PENGGUNAAN PAKAIAN SERAGAM PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN
DI LINGKUNGAN TENTARA NASIONAL INDONESIA
Bagian Kesatu
Jenis Pakaian Seragam Kemhan
Pasal 30Jenis Pakaian Seragam Kemhan yang digunakan PNS di lingkungan TNI terdiri atas:
a. Pakaian Seragam Pegawai Negeri Sipil Kemhan (PSPNS Kemhan);
b. Pakaian Seragam Harian Khusus (PSHK); dan
c. Pakaian Seragam Hamil (PSH).
Bagian Kedua
Penggunaan Pakaian Seragam Kemhan
Paragraf 1
Pakaian Seragam Pegawai Negeri Sipil Kemhan
Pasal 31(1) Penggunaan PSPNS Kemhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf a, digunakan pada setiap:
a. hari Senin sampai dengan hari Jumat bagi pangkat Pembina Tingkat I IV/b ke bawah;
b. hari Senin sampai dengan hari Kamis bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu dengan pangkat Pembina Utama Muda IV/c ke atas; dan
c. hari Senin sampai dengan hari Minggu saat melaksanakan tugas jaga.
(2) Alat kelengkapan PSPNS Kemhan terdiri atas:
a. ikat pinggang warna hitam logo Kemhan
b. kaos dalam warna putih; dan
c. sepatu dan kaos kaki warna hitam.
(3) Atribut PSPNS Kemhan terdiri atas:
a. papan nama;
b. lencana Korpri;
c. badge logo dan lokasi Satker;
d. tanda pangkat dan pembeda golongan;
e. tanda kehormatan;
f. pin yang berlaku di lingkungan TNI; dan
g. label security.
Paragraf 2
Pakaian Seragam Harian Khusus
Pasal 32(1) Penggunaan PSHK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf b, bagi fungsional tertentu dengan pangkat Pembina Utama Muda IV/c ke atas pada setiap hari Jumat.
(2) Alat kelengkapan Penggunaan PSHK terdiri atas:
a. ikat pinggang warna hitam logo Kemhan; dan
b. sepatu dan kaos kaki warna hitam.
(3) Atribut PSHK terdiri atas:
a. papan nama;
b. lencana Korpri;
c. pin yang berlaku di lingkungan TNI;
d. tanda kehormatan; dan
e. label security.
Paragraf 3
Pakaian Seragam Hamil
Pasal 33(1) PSH sebagaimana dalam Pasal 30 huruf c, digunakan pada setiap hari kerja.
(2) Alat kelengkapan PSH menggunakan sepatu warna hitam.
(3) Atribut PSH terdiri atas:
a. papan nama;
b. lencana Korpri;
c. badge lokasi;
d. tanda pangkat dan pembeda golongan;
e. tanda kehormatan;
f. pin yang berlaku di lingkungan TNI; dan
g. label security.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 34(1) Penggunaan PSPNS Kemhan dan pakaian seragam lainnya bagi PNS wanita berjilbab menggunakan rok panjang dan baju lengan panjang.
(2) Alat kelengkapan PSPNS Kemhan Berjilbab dan pakaian seragam lainnya terdiri atas:
a. jilbab berwarna hitam polos dan dimasukkan ke dalam baju;
b. ikat pinggang warna hitam logo Kemhan; dan
c. sepatu dan kaos kaki warna hitam.
(3) Atribut PSPNS Kemhan Berjilbab dan pakaian seragam lainnya menyesuaikan ketentuan yang berlaku yaitu:
a. papan nama;
b. badge lokasi;
c. tanda pangkat dan pembeda golongan;
d. pin yang berlaku di lingkungan TNI;
e. label security; dan
f. lencana Korpri.
Pasal 35Tanda pangkat dan pembeda golongan, cara pemakaian serta bentuk dan ukuran, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 36Pada saat Peraturan Menteri Pertahanan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pertahanan Nomor PER/07/M/IX/2007 tanggal 11 September 2007 tentang Penggunaan Seragam di lingkungan Departemen Pertahanan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 37Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Desember 2012
MENTERI PERTAHANAN
REPUBLIK INDONESIA,
PURNOMO YUSGIANTORO
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 21 Januari 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
Lampiran: lampiran bn112-2013